Kependudukan
1. Demografi
1. Batas Wilayah
![]() |
Batas Desa sebelah Timur |
![]() |
Batas Desa sebelah Selatan |
2. Luas Wilayah : 203, 725 Ha
1. Pemukiman : 66, 732 Ha
2. Sawah Irigasi : 64,9 Ha
3. Sawah Setengah Teknis : - Ha
4. Sawah Setengah Tadah Hujan : - Ha
5. Ladang / Tegalan : - Ha
6. Perkebunan : - Ha
7. Hutan : - Ha
8. Perkantoran : 1,57 Ha
9. Sekolah : 3, 0 Ha
10. Pertokoan : - Ha
11. Pasar : - Ha
12. Terminal : - Ha
13. Jalan : 2,0 Ha
14. Rekreasi &Lapangan Olah Raga :
1, 135 Ha
15. Perikanan : - Ha
16. Kas Desa : 10 Ha
17. Makam : 9, 550 Ha
3. Jarak ke Kota Kecamatan : 6 Km
4. Jarak ke Kota Kabupaten : 17 Km
2. Keadaan Sosial
1. Jumlah Penduduk : 3006 Jiwa
2. Laki-laki : 1.593 Jiwa
3. Perempuan : 1.379 Jiwa
4. Rumah Tangga Miskin : 345 Jiwa
5. Rumah Tangga Sedang : 350 Jiwa
6. Rumah Tangga Kaya : 75 Jiwa
7. Agama
a. Islam : 3004
Jiwa
b. Kristen : 2 Jiwa
c. Buda : -
Jiwa
d. Hindu : -
Jiwa
e. Kepercayaan : -
Jiwa
f. Yang lain : -
Jiwa
8.
Pendidikan
a. Tamat SD : 324 Orang
b. Tamat SLTP : 513 Orang
c. Tamat SLTA : 406 Orang
d. Sarjana : 32 Orang
3. Keadaan Ekonomi
a.
Petani : 116
Jiwa
b.
Buruh Tani
: 304 Jiwa
c.
PNS/ pemerintah : 14 Jiwa
d.
Pegawai swasta
: 219 Jiwa
e.
TNI/POLRI
: 10 Jiwa
f.
Usaha sendiri :
86 Jiwa
![]() |
Warga Desa sedang bercocok tanam |
UKM Masyarakat Desa Padangasri
Pengusaha Susu Etawa dan Tempe
Pemilik: Bu Rini (1978) dan Pak Kusnan (1976)
Usaha
ini telah berdiri sejak 9 tahun lalu ( 2009) dengan jumlah kambing yang
mencapai 20 ekor membuat usaha susu etawa ini sangat menjanjikan. Namun,
beberapa bulan ini produksi susu menurun hingga ½ liter per ekor di karena kan
banyak kambing yang sedang hamil, sehingga yang diperas hanya 2 ekor saja.
Usaha
pembuatan tempe ini sudah berjalan 13 tahun ( 2005) dengan daerah pemasaran di
Dinoyo dan juga di jual sendiri. Dengan bahan baku 2 sak atau 100 kg kedelai
mampu memenuhi pesanan produk tempe selama 5 hari. Sedangkan ampas tahu yang dikumpulkan dan diberi ragi akan dibuat
menjadi produk tempe menjes.
Pengusaha Kripik Kaspe
Pemilik: Pak Soleh (50) dan Bu Ifah (44)
Usaha
ini baru 1 tahun berjalan dengan kapasitas produksi per hari mencapai 20 kg
yang dijual dalam bentuk mentah. Kaspe yang digunakan adalah kaspe kuning dengan
jumlah 4 kg bahan baku kaspe mampu menjadi 1 kg kripik kaspe dengan laba 30 ribu
per karungnya dan 13 ribu per kg. Proses pengupasan menggunakan pisau dan
pengirisannya menggunakan mesin yang berharga 600 ribu. Kripik tersebut
haruslah benar - benar kering sebelum di
jual agar mengembang saat di goreng. Daerah pemasaran produk ini ada di daerah
tirim.
Pengusaha Opak Samiler
Pengusaha: Ainun mahmudah (36) dan Aminoto (76)
Usaha
ini sudah berjalan sejak 2015 ( 3 tahun lalu) dengan pemasaran daerah Dinoyo
dan Bali. Setiap harinya mereka mampu memproduksi 5-6 kg untuk dijual mentah
dengan harga jual 13 ribu per kg. Bahan terbaik untuk dibuat samiler adalah
kaspe kuning yang banyak dinikmati masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar